Kaganga.com, Palembang- Presiden RI, Joko Widodo secara resmi melaunching ground breaking jalan tol trans sumatera Palembang- Indralaya (Palindra). Dengan menekan sirine, tanda pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang-Inderalaya, dimulai, Kamis (30/4).
Bersama Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono, Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra meresmikan jalur tol terintegrasi pertama di Pulau Sumatera tersebut.
Jokowi yang datang mengenakan pakaian putih lengan panjang itu mengatakan sudah sejak 20 tahun lalu dirinya mendengar rencana pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). "Saya sudah bertemu dengan Gubernur Sumsel dan Gubernur Lampung sejak November 2014 lalu dan membicarakan tentang pembangunan ini," jelas dia, di titik nol Tol Palindra, Jalan Lingkar Selatan Palembang, Desa Ibul Besar III, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir.
Ia mengatakan pada saat itu dirinya mengatakan maksimal enam bulan JTTS ini dibangun dengan cara apapun. "Dan ini terbukti sebelum enam bulan JTTS Palembang- Indralaya mulai dibangun," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Ditambahkan, dirinya sejak itu telah mengintruksikan kepada kedua Gubernur tersebut untuk melakukan pembebasan lahan secepat mungkin. "Biasanya, problem masalah pembebasan lahan inilah yang ada dalam setiap pembangunan apapun," katanya.
Karena itu, pihaknya ingin mengingatkan kepada pemerintah daerah agar jangan sampai kepentingan jutaan orang, kalah oleh kepentingan sedikit orang. "Kalau tol ini jadi, dampaknya sangat banyak untuk kita semua," ujarnya.
Menurutnya, apabila pembangunan jalan tol ini selesai akan sangat berdampak pada seluruh sektor kehidupan masyarakat. "Seperti perjalanan Palembang- Lampung yang biasa ditempuh 9 jam , dengan tol trans sumatera ini bisa menjadi 2 hingga 3 jam, demikian juga dari Palembang ke Indralaya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 30 menit " jelas dia.
Tak hanya itu, dampak lainnya harga barang dan transportasi pun akan jauh lebih murah dibandingkan sekarang karena biaya transportasinya pun terpangkas. "Biaya barang yang mahal dikarenakan biaya transfortasi yang mahal.Karena inilah kita ingin agar akses jalan transformasi ini dapat lebih efektif," tuturnya.
Panjang tol dari Bakauheni-Palembang ini 258 km dengan lebar jalan 120 meter. Jalan tol empat lajur di tengah, samping kiri akan dibangun grid transmisi listrik, dan samping kanan jalur Kereta Api Lintas Sumatera. "Ketika tol selesai, pembangunan jalur kereta apinya secara pararel akan ikut mengejar," tegas dia.
Masih menurut Jokowi, Tahun depan akan dimulai pembangunan dari Palembang- Banda Aceh.Akan tetapi konsentrasi dulu pada pembangunan Lampung- Palembang.
Jokowi juga mengatakan tahun depan, pembangunan tol akan dilanjutkan untuk ruas jalan Palembang-Tanjung Api Api (TAA), disana ada Pelabuhan Besar dan kawasan industri yang tentunya akan menjadi pusat bisnis dan nilai tambahnya sudah jelas untuk Rakyat. "Ruas jalan tol Palembang- TAA ini akan dibangun.TAA ini akan jadi pelabuhan besar dan kawasan industri yang mengolah bahan-bahan mentah," tegas dia.
Sementara itu Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan setiap hari Pihaknya sering dimarahi ribuan mahasiswa Universitas Sriwijaya karena jalan Palembang - Indralaya. "Setiap hari pak, saya dimarahi ribuan mahasiswa karena mereka terlambat kuliah, bahkan tak bisa ikut wisuda karena macetnya jalan Palembang- Indralaya," katanya.
“Kami berterima kasih dengan Bapak Presiden, jika ada tambahan pembangunan yang lain, maka akan sangat berterima kasih,” ungkap Alex sambil bercanda.
Ia mengatakan lokasi jalan tol Palembang- Indralaya ini juga berada didekat universitas Sriwijaya. "Pembangunan jalan tol Palembang- Indralaya (Palindra) akhirnya menjadi kenyataan karena sudah lama mendambakan ini," tegasnya.
Pada bagian lain Asisten Setda Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Sumsel Ruslan Bahri, mengatakan pihaknya saat ini sedang menyiapkan rencana pembangunan tol Palembang Tanjung Api Api (Palepi). “Kami sedang susun FS (feasibility study),” kata dia.
Pihaknya telah melakukan rapat bersama pihak terkait yakni Bappeda, BPN (Badan Pertanahan Nasional, BBPJN (Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional) tentang pembangunan tol Palepi yang memiliki panjang 68 km. “Belum tahu lokasinya dimana. Mau di kanan atau kiri jalan eksisting,” jelasnya. Terkait exit tol, direncanakan akan ada lima pintu keluar tol yang dikaitkan dengan pembangunan kawasan ekonomi di TAA. Mulai dari titik awal di Simpang Bandara, Bandara SMB II, KTM, Pelabuhan TAA, dan Tanjung Carat. (ADV)
Penulis : advertorial
Editor : Riki Okta Putra