Kaganga.com, Palembang - Melihat profesi tour guide bukanlah sebuah profesi tetap yang menjanjikan, masyarakat yang memiliki edukasi baik pengetahuan maupun bahasa yang tinggi enggan menjadikan pekerjaan ini sebagai lapangan pekerjaan yang utama. Ahmad Zazuli, Sekretaris Disbudpar kota Palembang meyakini hal tersebut, bahwa di Palembang sendiri hanya ada hitungan jari untuk orang yang berprofesi sebagai tour guide yang resmi, "Paling banyak ada 5 atau 6 tour guide yang ada di Palembang," ujarnya.

Ia mengatakan untuk menjadi tour guide yang tercatat atau resmi harus memiliki sertifikat terlebih dahulu, dengan penilaian dari lembaga untuk menilai secara kompetensi. "Tour guide yang resmi akan berada di bawah naungan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), untuk mendapatkam sertifikat, lembaga inilah yang akan menilai layak atau tidaknya menjadi tour guide yang resmi," katanya pada Kaganga.com, Selasa (25/8/2015).

Biaya untuk menjadi tour guide tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga pintar memberikan audience kepada wisatawan. "Kita sering melakukan pelatihan, untuk minat tergantung mereka," ungkapnya.

Oleh karena wisatawan di Palembang belum terkoodinir, sehingga tour guide Palembang belum bisa dibandingkan dengan tour guide di kota wisata lainnya di Indonesia, dicontohkan Ahmad seperti halnya Bali yang wisatawannya bisa datang dengan rombongan dan jelas akan ada tour guide yang membantunya, sedangkan Palembang belum seperti itu.

"Tour guide itu menggaji dirinya sendiri, tidak ada gaji bulanan, yang penting dia punya kemampuan dan kemampuan itu akan muncul dilapangan, tidak peduli dia tamatan apa," jelasnya.