Kaganga.com, Palembang - Pameran bersama meseum se Sumtera bertajuk senjata-senjata tradisional digelar di Museum Negeri Sumatera selatan, Rabu, (21/09/2015).

Kepala Dinas Kebudayaan dan  Pariwisata Sumtera Selatan Irene Camelin Sinaga mengatakan pameran seperti ini digelar rutin hanya saja temannya  berbeda tiap tahunnya.

"Pameran separti ini digelar rutin cuma temanya saja yang berbeda setiap tahun, kali kita angkat tema senjata tradisional, karena senjata memiliki keunikan tersendiri setiap daerahnya," kata Irene kepada kaganga.com.

Selain itu karena keunikan dan keberagaman senjata tradisional yang berbeda-beda dan ini harus diketahui anak bangsa bukan dari buku cerita sejarahnya melainkan langsung dengan pameran untuk mengenalkan kekayaan Indonesia.

"Dari mengenalkan senjata diharapkan  bisa timbul kreatifitas-kreatifitas baru bagi anak muda. Misalnya membuat  buku cerita yang dikemas dengan menampilkan senjata-senjata tradisional Indonesia. Disamping itu bisa membuat kreatifitas seperti cinderamata dan permainan pada games yang terdapat di smartphopne yang fokusnya kepada anak-anak," tuturnya.

Pada saat ini pilihan kita kepada senjata tradisional karena keberagaman senjata-senjata tradisional di Sumatera harus dipublikasikan kepada seluruh masyarakat terkhusus anak-anak bangsa.

"Mengenai undang-undang permusiuman itu sangat penting sekali karena image museum adalah sempurna. karena bisa mengangkat dan menggali sejarah bahkan puluhan ribu tahun sebelum masehi hingga saat ini barang-barang peninggalan sejarah masih ada, inilah yang dikatakan image museum sempurna," jelas Irene

Dengan adanya undang-undang permusiuman Indonesia ini membuat standarisasi musium-musium di Indonesia tidak kalah dengan musium-musium yang ada di Negara-negara lain.

"Untuk anggaran musium kita berkoordinasi dengan kementerian pendidikan dan disuport penuh. Pada tahun 2016 kita akan adakan Revitalisasi museum yang pendanaanya dibantu APBN," tuturnya.

"Kita menginginkan dukungan pemerintah Kabupaten/kota maupun Provinsi. Demi terwujudnya museum yang sempurna seperti yang diharapkan yang bisa mengedukasi anak-anak bangsa. Karena siapa lagi yang akan melestarikan budaya sejarah dari Sumatera Selatan kalau bukan kita sendiri" tukasnya. (Syaikodir)