4 Nov 2015 15:05

Lewat Ritual, Ajak Lestarikan Budaya Sriwijaya

Lewat Ritual, Ajak Lestarikan Budaya Sriwijaya

Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja

Kaganga.com, Palembang - Untuk Kali ke lima (5), Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja akan kembali digelar pada Desember 2015 ini. Mengusung tema budaya Garuda Srioeidjaja Palembang melestarikan budaya Nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika, Kirab kirab yang diselenggarakan umat Buddha ini diharapkan dapat menciptakan rasa kesatuan dan toleransi antarumat beragama di Nusantara. Hal ini dikemukakan oleh Koordinator Bidang Ritual, Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2015, Chadra Wijaya Pasadenah saat dibincangi kaganga.com, Rabu (04/11/2015).

"Sebagai salah satu upaya melestarikan budaya Nusantara Srioeidjaja, dan menciptakan rasa kesatuan sesama umat beragama dan juga mengembangkan kegiatan rekreasional, Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja akan menggelar upacara dan ritual di titik - titik tertentu di Palembang yang akan berlangsung (18-21) Desember mendatang," ujarnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan akbar ini bakal dimeriahkan beberapa peserta yang datang dari berbagai kota seperti Jakarta, Semarang, Kudus, Bogor, Cirebon, Losari, Gorontalo, Yogya, Tanggerangm Solo, Bandung dan Indramayu. Tak hanya diikuiti oleh umat Budha, umat lainpun bisa mengikuti kirab ini. Chandra mengatakan, pihaknya menyadari pentingnya hidup harmonis baik sesama makhluk dan dengan alam semesta yang menyelimuti.

"Seperti tradisi Hindu terdapat kebiasaan melaksanakan kegiatan kirab ini baik di darat maupun di sungai atau laut. Begitu juga saudara kita yang melaksanakan ruwatan di daerah lain, ini bertujuan untuk keharmonisan semua makhluk," ungkapnya saat diwawancarai.

Kirab kali ini bertemakan Ruwatan Bumi Agung Srioeidjaja melestarikan budaya nusantara dan Bhinneka Tunggal Ika serta meningkatkan wawasan multikultural budaya spiritual nusantara melalui proses pencerahan kesadaran jiwa yang agung.

"Salah satu latar belakangnya ialah pada Minggu ke 3-4 Desember setiap tahun di Indonesia, terdapat dua perayaan yang jatuhnya berdekatan, yaitu hari Ibu bagi masyarakat Indonesia secara umum, dan tradisi sembahyang Dong zhi, atau sembahyang Onde-onde, atau sembahyang syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bagi masyarakat Tionghoa khususnya," jelasnya.

Di Tahun ini, rangkaian kegiatan Kirab akan dimulai tanggal 18 Desember. Panitia mulai menerima peserta kirab di Vihara Vajra Bumi Sriwjaya , dari Seluruh indonesia. Mereka akan membawa Pratime (dengan kendaraan) masing-masing dari kepercayaan yang dianutnya. Lalu pada tanggal 19 pagi, digelarlah Upacara Ritual penyambutan peserta kirab. Lalu membawa Pratime dengan cara digendong ke kelenteng di kawasan BP7. Yang dipercaya sebagai titik simpul energi di Palembang.

Lalu kemudian ke Seberang ulu tepatnya ke Kelenteng Wie Cin Keng, di belakang sekolah Fatmajaya Tembok batu. Lalu disambung lagi ke Klenteng Soei Goat Kiong (Klenteng Dewi Kwan Im. Lalu kemudian menuju Rumah Kapitan untuk santap Makan-makan.

Pada keesokan harinya, tanggal 19 Desember, diadakanlah ritual di Bukit Siguntang, kemudian dilanjutkan di TPKS sampai malam hari. Keesokan harinya lagi Tanggal 20 Desember, dilakukanlah ritual api Homa di Vihara Vajra Bumi Sriwijaya (Jalan Sayangan Palembang), yang dilanjutkan dengan kirab Air, dengan menaiki kapal menuju Pulo Kemaro lalu kembali ke Vihara Vajra Bumi Sriwijaya dan diteruskan dengan melakukan Kirab darat.

"Untuk Kirab Darat kurang lebih jarak yang ditempuh mencapai 6 Km, Pratime akan diusung menggunakan Joli (usungan pratime) yang diangkat oleh 4 orang menuju klenteng-klenteng mulai dari Dempo, Jalan Veteran hingga jalan Papera," ujarnya.

Saat ini pihaknya juga sedang juga berkoordinasi dengan pihak terkait jika kirab juga akan menghampiri Kantor Gubernur dan tempat penting lainnya di Palembang.

Penulis : Riki Okta Putra
Editor : Riki Okta Putra

Tag : Kirab Ritual Budha

Komentar