Kaganga.com, Palembang - Kabut asap yang terjadi di Kota Palembang saat ini bersifat fluktuatif, hal itulah yang membuat, penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di tahun 2015, lebih kecil dibanding tahun 2014, dimana angka penderitanya mencapai 20 ribuan.

Untuk tahun ini, penderita ISPA akibat kabut asap tertinggi ada pada bulan Agustus yang mencapai hingga 17 ribu penderita.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Anton Suwindro memaparkan, jika penderita ISPA pada bulan September masih tergolong tinggi yakni mencapai 12 ribu penderita. Meski terjadi penurunan dibandingkan bulan Agustus, kabut asap di Kota Palembang masih masuk kategori bahaya.

"Data terakhir di bulan September, jumlah penderita ISPA ada 12 ribu penderita. Angka ini turun dibandingkan bulan Agustus," katanya, Senin (5/10/2015).

Berdasarkan data yang dilansir Dinkes Kota Palembang, angka penderita ISPA mulai meningkat di bulan Juli, dimana penderita ISPA mencapai 16 ribu jiwa. Untuk angka tertinggi, terjadi di bulan Agustus yakni sekitar 18 ribu.

"Setiap Puskesmas memantau jumlah penderita ISPA dimasing-masing kecamatan, meski asap saat ini terlihat berangsur berkurang, namun kami akan terus melakukan pemaksimalan dalam penanganan pasien," ujarnya.

Melalui Puskesmas, Dinkes terus melakukan sosialisasi antisipasi ISPA akibat kabut asap yang terjad. Untuk peningkatannya, puskesmas diminta meningkatkan pelayanan dengan menyiapkan obat-obatan.

"Karena sifat kabut asap ini fluktuatif, dan bisa datang secara tiba-tiba. Kami harap masyarakat juga dapat menjaga kesehatan, dengan tetap kurangi aktifitas diluar rumah, dan perbanyak minum air putih, agar membersihkan racun-racun dalam tubuh," imbuhnya.