Kaganga.com, Palembang - Kondisi cuaca kota Palembang yang disertai kabut asap dengan volume naik turun beberapa bulan ini, membuat sistem imun yang ada ditubuh tidak stabil. Hal ini memicu kesehatan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Beberapa puskesmas di kota Palembang tak henti-hentinya menangani keluhan pasien, selama kabut asap yang masih melanda kota Palembang.

Kepala Puskesmas Merdeka Palembang, Dr Hj Desty Aryani Mkes menerangkan, jika pasien yang berkunjung di puskesmasnya tersebut, mendapat kenaikan sebanyak 7% untuk penderita ISPA. Meski tidak begitu tinggi, namun penderita tidak dapat diprediksi jumlahnya kedepan.

Dari data penderita ISPA 2015 Puskesmas Merdeka, dibandingkan anak-anak, orang dewasa jumlahnya lebih tinggi, yakni dengan perbandingan 40% anak-anak dan 70% dewasa.

"Untuk saat ini penderita ISPA terbanyak yaitu orang dewasa. Meski jumlah pasien tidak begitu drastis dan bersifat fluktuatif, namun kondisi cuaca berasap seperti sekarang ini dapat memicu kesehatan yang tidak normal dan dampaknya sangat berbahaya," katanya pada Kaganga.com, saat ditemui diruangannya beberapa hari lalu.

Ditambahkannya, dengan buruknya kondisi cuaca berasap, masyarakat dihimbau agar lebih meminimalisir aktivitas, selain itu dirinya menyarankan untuk selalu menggunakan masker ataupun kaca mata, agar pernafasan tidak terganggu dan mata tidak terkena iritasi oleh hujan debu selain kabut asap.

"Jika bulan September lalu jumlah ISPA 542, bulan ini ada 574 pasien penderita. Kenaikan tersebut belum bisa diprediksi kedepan. Warga diharapkan lebih memperhatikan kesehatan dengan memakai masker dan kacamata," imbuhnya.