Kaganga.com, Palembang - Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, saat momen Ramadhan dan Lebaran, masyarakat banyak menukar uang baru. Utamanya pada pecahan uang kecil. Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel sudah siap mengantisipasi terjadinya antrian penukaran panjang di BI.
"Kami telah ada bekerjasama dengan 30 perbankan di Sumsel untuk melakukan penukaran uang pecahan kecil dengan jadwal bergantian," Ujar kata Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Hamid Ponco Wibowo, di sela-sela acara buka puasa bersama awak media di Hotel Arista, Kamis (02/07/2015).
Sedangkan untuk penukaran dalam partai besar, lanjutnya masih dilayani langsung oleh BI. Untuk di daerah, pihaknya juga berencana mengadakan kas keliling. “Program ini telah berjalan sejak 4 Mei lalu,” tukasnya.
Layanan ini tetap dibuka untuk mayarakat dan juga untuk perbankan. Menurutnya, penukaran dan penarikan uang di BI oleh perbankan akan mulai ramai pada dua minggu sebelum lebaran. Pada saat itu, tingkat penukaran bisa mencapai Rp4,8 miliar per hari. "Masyarakat cenderung menukar uang setelah mendekati mudik," imbuhnya.
Pecahan mata uang yang paling diminati adalah pecahan Rp20 ribu ke bawah. Itu dikarenakan masyarakat cenderung bagi-bagi THR kepada keponakan saat mudik Lebaran. "Biasanya permintaan pecahan Rp20 ribu ke bawah. Tapi kalau pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu jarang, sebab uangnya sulit lusuh karena jarang digunakan bertransaksi," tukasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat jelang Lebaran ini akan maraknya peredaran uang palsu. “Ini harus diwaspada masyarakat diimbau jangan lengah, sebab bisa saja momen ini dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab,” katanya.
Lanjut Ponco, sampai dengan 30 Juni kemarin, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumsel sudah merealisasikan penarikan uang dalam rangka Ramadan dan Idul Fitri sebesar Rp 1,24 triliun. “ Artinya sudah 37 persen dari total proyeksi penarikan selama Ramadan dan Idul Fitri yang tercatat sebesar Rp 3,39 triliun,”
Kemudian, kata Ponco, untuk realisasi penukaran uang tercatat sebesar Rp 15,72 miliar atau 20 persen dari total proyeksi penarikan sebesar Rp 79,10 miliar. “ Sebagaimana lazimnya, kebutuhan uang receh mejelang Lebaran dan Idul Fitri meningkat tajam. Tahun ini, Bank Indonesia menyediakan uang receh sebanyak Rp 79 miliar,” sambungnya.
Dia menjelaskan, kebutuhan uang tahun ini meningkat dibanding rata-rata uang yang disalurkan BI sebesar Rp2 triliun. Selama momen Ramadan dan Lebaran 1436 H, Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang di Sumsel mencapai Rp3,3 triliun. Turun Rp 1 triliun dibanding Lebaran tahun lalu yang tercatat sebesar Rp4,4 triliun,” ungkapnya.
Ponco menambahkan, berdasarkan pengalaman pada momen tersebut biasanya pengeluaran masyarakat akan meningkat. Namun, tahun ini diprediksi permintaan bank tidak akan terlalu besar melihat kondisi ekonomi yang sedang sulit. “Jumlah tersebut baru prediksi, namun jika perbankan meminta lebih, kami menjamin pasokan uang akan cukup,” kata dia.
Penulis : Riki Okta Putra
Editor : Riki Okta Putra
Tag : BI Uang receh Antri