Kaganga.com OKI - Sebuah vidio yang sempat viral memperlihatkan para guru dan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), harus rela melompat pagar demi bisa menjalankan aktivitas belajar mengajar.
Hal tersebut terjadi, pemblokiran ini bermula dari sengketa atas lahan di kawasan hutan kota Kayu Agung. Pihak keluarga ahli waris H. Jalil bin Dirga Dekana meminta pemerintah menyelesaikan sengketa di SMK 3 Kayuagung.
Diketahui, pemblokiran jalan hutan kota menggunakan seng 7 kaki dan ranting pohon. Sementara itu, di bagian depan terdapat tulisan 'Mohon Maaf kepada warga masyarakat aparat penegak hukum dan pihak berwenang, kami memagar seluruh tanah milik H.jalil harap maklum dan terima kasih'.
Salah satu guru SMKN 3 Kayuagung, yang namanya tidak mau disebutkan mengungkapkan, pada Jumat (23/09) pagi sudah bisa lewat dari depan, karena jalan masuk menuju sekolah diberi ruang untuk lewat, walaupun cukup untuk tubuh saja.
Dirinya tidak mengetahui pasti kapan permasalahan ini selesai. Meski terjadi penyegelan tersebut, kegiatan belajar mengajar tetap seperti biasa.
Lanjutnya, mungkin ahli waris merasa tidak puas dengan kebijakan pemerintah daerah, makanya mereka segel. sampai saat ini belum juga ada tanggapan atau kepastian dari pihak pemerintah.
"Kami hanya bisa menunggu, karena kami ini hanya menumpang saja, mengingat semangat para siswa untuk masuk ke dalam sekolah, kami para guru juga ikut semangat dalam aktifitas mengajar. Kita berharap penyegelan ini cepat selesai dan semua bisa bejalan seperti biasa," tandasnya.
Penulis : Wahid Aryanto
Editor : Elly
Tag : OKI SMKN Kayuagung ahli waris