Kaganga.com, Palembang - Sebagai tuan rumah Asian Games tahun 2018, tentu Pemerintah Kota (Pemkot) banyak melakukan perbaikan-perbaikan seperti pembangunan-pembangunan di berbagai bidang, demi mewujudkan kota Palembang menjadi kota modern. Dalam hal tersebut, Palembang bakal merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Palembang, setidaknya ada tiga pasar yang akan menjadi prioritas revitalisasi dalam waktu dekat ini.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPMD) Kota Palembang, Ridwan mengatakan ketiga pasar yang dimaksud diantaranya pasar KM 5, Pasar Cinde dan pasar 16 ilir. Untuk merevitalisasi ketiga pasar tersebut setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 100-200 miliar setiap pasar.

"Kalau Pemkot gak punya uang buat bangun pasar tersebut, untuk itulah sekarang ini kita sedang giat mencari investor yang bersedia menanamkan modalnya membangun ketiga pasar itu, " kata Ridwan.

Rencana Pemkot akan membangun hingga 20 lantai untuk di pasar KM 5, hal serupa juga akan dilakukan pada kedua pasar lain yakni pasar Cinde dan pasar 16, untuk itulah pemkot saat ini sangat membutuhkan Investor yang bersedia menginvestasikan uangnya membangun ketiga pasar tersebut.

Menurut Ridwan pihaknya sudah mulai merancang desain awal model bangunan pasar yang akan di revitalisasi. Saat ini Pemkot sendiri masih menunggu pihak yang ingin menanamkan modalnya, baik lokal maupun dari luar yang bersedia mewujudkan cita-cita masyarakat Palembang tersebut.

Untuk pola kerjasa dengan investor yang dibangun kata Ridwan masih sistem Build, Operate and Transfer (BOT) dan penyertaan modal. Namun semua itu tergantung kesepakatan kedua belah pihak sehingga pembangunan bisa diwujudkan dengan maksimal.

Disinggung target invetasi yang akan di capai Pemkot tahun 2015 ini, Ridwan mengklaim sudah mencapai 40 persen pada semester pertama dari target Rp 2.7 trilium tahun 2015. Apalagi Palembang ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games tahun 2018, tentu pembangunan-pembangunan akan terus dilakukan diberbagai bidang.

" Tahun ini target kita meningkat menjadi Rp 2.7 triliun dibandingkan tahun lalu cuma Rp 2.6 trilium," terangnya.