Kaganga.com,Palembang - Kota Palembang masuk ke dalam 33 kota Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Hal ini karena Kota Palembang dinilai memiliki banyak peninggalan sejarah dan merupakan kota tertua di Indonesia.

Pada event JKPI 2022 ini, Kota Palembang menjadi tuan rumah yang akan dipusatkan di Benteng Kuto Besak (BKB). Direktur Eksekutif JKPI, Asfarinal mengatakan, JKPI akan terpusat di sekitar kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dan sekitar Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan Rakernas di Aryaduta.

Event ini sendiri direncanakan akan dibuka langsung oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim dan juga dihadiri Menparekraf, Sandiaga Uno.

"Sampai sejauh ini, belum ada cancel. Nanti akan hadir dua menteri ini dalam jadwal yang berbeda, tapi dalam satu acara, yaitu JKPI," katanya, usai rapat koordinasi, Senin (10/10/2022).

Dengan Palembang menjadi tuan rumah event JKPI ini, maka tentu akan memberi multi efek karena banyak tamu-tamu yang hadir termasuk tamu dari negara asing.

"Tujuannya agenda rutin lembaga, menjaga silaturahmi anggota, multi efek untuk ekonomi, karena  tamu juga ada orang asing akan melihat langsung Palembang sebagai Kota Pusaka,” Asfarinal menerangkan.

Ia mengingatkan, JKPI merupakan salah satu event besar setelah pandemi. Karena itu, agar event ini sukses perlu koordinasi dan kerja sama yang baik, serta interaksi dengan tamu dan pengunjung.

"Dalam event JKPI ini Kegiatan utamanya rakernas tiap tahun organisasi harus melaksanakan itu, seminar dan juga ada karnaval serta lainnya," ujar Asfarinal.

“Dari rapat besar terakhir ini, bahwa persiapan sudah di atas 70 persen. Nantinya kegiatan event dan juga ada city tour. Dengan hanya terpusat di satu lokasi ini akan lebih memudahkan.”

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan, rapat ini merupakan rapat pematangan pelaksanaan JKPI.

“Semoga kegiatan JKPI dapat berlangsung baik dengan dukungan semua pihak, masyarakat, media serta koordinasi dan sinergi setiap OPD yang terlibat dalam pelaksanaan event ini," ujar Ratu Dewa.