Kaganga.com, Palembang - Rapat Kordinasi Terbatas (Rakortas) yang membahas tentang sosialisasi penanganan dampak asap terhadap masyarakat di gelar di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Hukum, Politik dan Keamanan, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat Jum'at (23/10/2015), dipimpin Menko Polhukam, Luhut Panjaitan.
Dalam rapat tersebut, Luhut memerintahkan kepala daerah untuk cepat tanggap jika ada keluhan di masyarakat. Hadir dalam Rapat tersebut selain Menko Polhukam Luhut B Panjaitan dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani juga Menteri Sosial Khofifah Indarparawansyah, Mendikbud Anis Baswedan, Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin serta Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri.
Seusai rapat, menteri Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani mengatakan, Pemerintah telah menetapkan status darurat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di lima provinsi terdampak asap. Pemerintah daerah setempat wajib memberikan peringatan terhadap warganya. Lebih jauh Puan Maharani mengatakan, ISPU di lima provinsi, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan sudah mencapai tingkat berbahaya.
"Hari ini ISPU yang ada di lima provinsi tersebut, khususnya di Kalimantan Tengah itu sudah hampir mencapai 300, di mana menurut kesehatan ISPU 300 itu sudah tidak sehat, bahkan berbahaya bagi kondisi kesehatan di wilayah-wilayah yang kemudan terkena dampak dari asap," kata Puan.
Dengan ditetapkannya status darurat ISPU, pemerintah daerah wajib memberikan perhatian kepada warganya terkait kualitas udara tersebut. "Semua provinsi harus memberikan perhatian atau memberikan pemberitahun pada masyarakat yang ada di wilayahnya yang terkena dampak asap," kata Puan.
Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dalam rapat telah disepakati bahwa pemerintah akan memasang shelter yang dilengkapi air purified atau alat penjernih udara
di yang terkena dampak. "Persiapan infrastruktur di penampungan dari tempat bencana sudah siap semuanya tinggal tunggu persetujuan," kata Khofifah.
Ditambahkan Khofifah, Satu shelter nantinya akan menampung 200 lebih pengungsi. Dengan dipasangkan air purified maka asap tak akan masuk ke tempat penampungan pengungsi tersebut. "Bahkan kapal-kapal perang rumah sakit pun akan kita berangkatkan besok akan kita tentukan itu akan disandarkan ke mana. 7 kapal perang, kapal pelni juga kita siapkan. Kita akan membawa semua perlengkapan dari semua Kementerian/Lembaga yang memang dibutuhkan untuk bisa dibawa ke 5 provinsi," lanjut Khofifah.
Pelaksanaan evakuasi akan dilakukan segera setelah mendapat laporan dari pemerintah daerah. Data-data lengkap mengenai titik terdampak dan yang akan dipasangi shelter dimiliki oleh pemerintah daerah,
Penulis : Syaikodir
Editor : Riki Okta Putra
Tag : Menkopolhukam asap