Kaganga.com,Palembang - Akademisi Universitas Sriwijaya Bidang Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata, Prima Della, dalam pemaparannya, mengatakan pihaknya telah mematangkan konsep pembangunan dua pasar ini.
Lokasi Pasar Apung Darussalam di Musi II, Kecamatan Gandus. Arsitekturnya akan berada di antara dua jembatan, Jembatan Musi II dan duplikatnya, yang dibangun secara semi melingkar.
Dalam lingkaran pembangunan itu, akan dipenuhi perahu pedagang, baik pedagang sembako, sayuran, ikan dan kebutuhan lainnya. Untuk pedagang pakaian dan sejenisnya, akan disediakan los khusus dalam lingkaran bangunan itu.
"Pasar Apung Darussalam ini konsepnya mengembalikan perdagangan di atas air,” ujar Prima.
Pasar ini akan menampung 300 pedagang, di mana mereka berjualan di atas perahu kecil, sementara pembeli di dermaga.
"Nantinya akan banyak perahu kecil pedagang di sana," kata Prima.
Saat ini, Pasar Apung Darussalam sudah selesai tahap perencanaan dengan estimasi biaya pembangunan Rp 700 miliar secara hitungan kasar.
“Konstruksi bangunan harus benar-benar kuat, karena berada di atas air. Bisa memakan waktu pengerjaan pembangunan 2 sampai 3 tahun," Prima menyebutkan.
Ia melanjutkan, Pasar Apung Darussalam yang akan dibangun di atas lahan seluas 9 ribu meter persegi, ini meliputi pembangunan di bagian darat untuk ruang parkir dan taman, juga pembangunan semi melingkar dan los pedagang di atas air.
"300 meter persegi untuk bangunan Pasar Apungnya, dan 600 meter persegi untuk pembangunan di bagain daratnya," Prima merinci.
Ia menambahkan, sedangkan pembangunan Pasar Ekonomi Kreatif Darussalam (Pasar Sekanak), di atas lahan seluas 8.300 meter persegi diperuntukan 250 los ini.
"Untuk biaya pembangunannya belum bisa dirincikan.”
Adapun konsep pembangunan Pasar Ekonomi Kreatif Darussalam ini, ini akan dibongkar. Hanya dua bangunan bekas peninggalan Belanda yang bakal dipertahankan, karena setelah diteliti, konstruksinya masih kokoh, yakni bangunan lelang ikan dan gudang.
Penulis : Ines Alkourni