11 Apr 2023 18:15

Pembangunan di OKI Banyak yang Tidak Tepat Sasaran, Bagus Saputra, Coba Teliti Dahulu Sebelum Memutu

Pembangunan di OKI Banyak yang Tidak Tepat Sasaran, Bagus Saputra, Coba Teliti Dahulu Sebelum Memutu

Kaganga.com OKI -- Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi (KPK) DPW Tingkat II Kabupaten OKI, Bagus Saputra, menilai pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) banyak yang tidak tepat sasaran, sehingga menyebabkan pemborosan anggaran saja.

Bugus juga mengatakan, semestinya dalam melaksanakan pembangunan pemerintah harus memprioritaskan asas manfaat dan keperluannya, jangan hanya bisa asal bangun tapi akhirnya terbengkalai.

Banyak contohnya, seperti rehab gedung hotel kembar di Teluk Gelam, mengahabiskan anggaran hingga 4M, alih-alih untuk tempat isolasi pasien covid-19, namun yang datang dan dikirim ke sana untuk isolasi hanya segelintir orang. Saat ini bangunan tersebut kembali terbengkalai dan tidak terurus.

"Ada lagi yang lebih besar, yaitu pembangunan Taman Kuliner Segi Tiga Emas Kayuagung, yang menghabiskan anggaran hingga 6M, bisa kita lihat sendiri sampai saat ini tidak difungsikan sebagai mana mestinya, alias terbengkalai juga," ujarnya.

Lanjutnya, ada juga pembangunan yang mangkrak, seperti pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Muara Baru, Kecamatan Kayuagung, menghabiskan anggaran hingga 7M, tapi pengerjaan tidak sampai selesai, bahkan mengakibatkan tanah di sekitarnya malah longsor.

"Ini semua adalah kenyataan yang ada di lapangan saat ini, artinya perlu penilaian yang mendalam setiap mengambil keputusan untuk melakukan pembangunan. Jangan hanya asal bangung dan sepekati anggarannya saja," ujarnya.

Masih kata Bagus, sebaiknya dikaji terlebih dahulu dan lebih teliti lagi setiap ada usulan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya, apakah sangat bermanfaat bagi masyarakat atau malah sebaliknya. Kalau memang tidak termasuk dalam prioritas, bisa dialihkan ke usulan yang lebih bermanfaat lagi.  

"Jangan bisa bangun sesuatu tapi akhirnya terbengkalai, kan sanyang anggaran yang begitu besar tidak tepat sasaran, ini namanya pemborosan," ungkapnya.

Menurutnya, pemerintah juga harus lebih jeli dalam menyikapi hal ini, karena Kabupaten OKI saat ini lagi defisit anggaran. Dimana TPP ASN dan pembayaran untuk pihak ketiga (kontraktor) yang sudah menyelesaikan pekerjaannya sampai saat ini belum dibayarkan. Bukan malah menganggarkan pengadaan mobil dinas, penimbunan jalan Pedu Kecamatan Jejawi dan masih banyak lagi lainya.

"Dari pada bangun dan membeli barang yang tidak bermanfaat seperti itu, lebih baik uangnya untuk dibayarkan kehutang yang ditanggung Kabupaten OKI saat ini, TPP ASN dan lainnya. Jangan setiap tahun selalu defisit anggaran. Selain itu di Kabupaten OKI ini masih banyak sekolah dan jalan yang rusak, bahkan sampai saat ini ada desa yang belum disentuh pembangunan dari pemerintah," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Bagus, seperti pemnimbunan di Desa Pedu Kecamatan Jejawi, sudah jelas saat dicek di lapangan yang memanfaatkan jalan tersebut hanya segelintir orang, tapi tetap dilaksanakan pembangunannya. Apa karena itu daerah Bupati OKI, sementara di Kecamatan Cengal dan Sungai Menang masih banyak masyarakat yang harus berjibaku dengan lumpur ketika musim hujan dan debu ketika musim panas.

"Ini sangat miris, mana yang katanya membangun OKI dari desa, apakah itu hanya sekedar janji politik saja. Kalau ditanya kenapa tidak dibangun atau dibenahi, dengan entengnya mereka (Pemkab OKI) menjawab kekurangan anggaran, tapi untuk membangun dan membeli yang belum diperlukan ada dananya," tutupnya.

Penulis : Wahid Aryanto
Editor : Elly

Tag : OKI Lembaga Pengawas KPK Bagus saputra

Komentar