Kaganga.com,Palembang - Kepala Dinas PUPR kota Palembang, Ahmad Bastari, menjelaskan, pembangunan IPAL Sei. Selayur ini memiliki sasaran 22 ribu SR.
"Pembangunan IPAL Sei Selayur ini bertujuan membersihkan sungai, sedimentasi, kotoran, limbah. Sehingga sungai bebas tercemar limbah cair dan limbah padat, kembali jernih dan bebas sampah," kata Bastari.
Sementara itu mewakili pihak KIAT, Lutz Kleeberg menyampaikan, bahwa kapasitas dari IPAL di Kota Palembang ini mencapai 22ribu SR tapi untuk mencapai itu butuh waktu 5-10 tahun.
"Karena IPA nya sudah terpasang namun sambungan rumah jadi titik ending kunci suksesnya sistem ini berjalan."
Menurut Lutz, saat ini masih tahap sosialisasi ke masyarakat. Agar mereka tahu manfaat dan bisa menerima jika dikenakan tarif mengingat agar proyek ini berjalan butuh dana operasional yang besar.
"Untuk mencapai SR (sambungan rumah, red), kalau seperti kota lain 1000-1500 per tahun itu lumayan. Butuh uang untuk investasi besar di SR, dan belum lagi persepsi masyarakat untuk pengolahan air limbah, butuh mengubah mindset masyarakat."
Lutz menerangkan, saluran primer sudah, tahun ini terbatas 400-500 SR, dari kerja sama PU Cipta Karya membantu 1000 SR.
"Tapi, ya, pekerjaan untuk memenuhi kapasitas IPAL ini tidak bisa selasai dalam tahun ini. Karena ini program berkelanjutan butuh waktu 5-10 tahun," ujar Lutz.
Direktur Utama Sanitasi Kementerian PUPR, Tanozisochi Lase, mengatakan, jika dalam pengoperasian sistem ini ada minimum flow untuk memenuhi operasi IPAL Sei Selayur, yang menjamin sistem dapat berjalan.
"Maka harus memenuhi minimal SR tersambung. Tantangan tentu tidak mudah, Sanitasi ini butuh sosialisasi ke masyarakat."
Penulis : Ines Alkourni