Kaganga.com,Palembang - Inflasi atau kenaikan harga masih terjadi di Palembang. Kenaikan harga sembako pun menjadi persoalan yang terus diantisipasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot). Salah satu dampak inflasi tinggi pada harga sembako turut dipengaruhi adanya kenaikan harga pada ongkos pengiriman barang.
"Terkait dampak kenaikan BBM, berpengaruh terhadap ongkos kirim sehingga harga pangan di sejumlah pasar tradisional ikut naik," ujar Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Palembang, Raimon Lauri, Senin (26/9/2022).
Pengaruh ongkos kirim pada kenaikan harga sembako di pasaran sangat berdampak karena kenaikan tersebut sepenuhnya ditanggung oleh distributor yang kemudian untuk mendapatkan untung, maka distrubutor dan pedagang terpaksa menaikkan harga jual kepada pembeli.
"Contohnya ongkos kirim pasca kenaikan BBM mencapai Rp5,5 juta untuk pengiriman dari luar kota sedangkan sebelumnya hanya Rp4 juta. Biaya ini kita contohkan untuk pengiriman bawang merah, dari brebes ke Palembang," kata dia.
Salah satu langkah Pemkot Palembang menekan tingginya inflasi adalah dengan menghadirkan pasar murah dengan sistem digitalisasi seperti yang diadakan di Kecamatan Sako selama dua hari mulai 26-27 September 2022.
"Tujuan ada pasar murah digital ini juga sekaligus mensosialisasikan Elektronik Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD)," timpalnya.
Sosialiasi ETPD sekaligus mewujudkan target Bank Indonesia untuk mencapai kebutuhan transaksi non tunai atau cashless di sejumlah pasar tradisional Palembang dengan penerapan sistem QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard.
"Selain menjangkau digitalisasi dengan QRIS, pasar digital murah ini bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok agar tidak naik signifikan," tambah Raimon.
Sementara kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sumsel, Nur Cahyo Heru Prasetyo, penggunaan QRIS di Palembang secara keseluruhan tahun ini mengalami peningkatan sebesar 28 persen bila dibandingkan tahun 2021.
"Ke depan Bank Indonesia bersama dengan perbankan lainya menargetkan seluruh pasar tradisional seluruhnya mengunakan QRIS sehingga memudahkan masyarakat bertransaksi secara non tunai," jelasnya.
Penulis : Ines Alkourni
Tag : Pemerintah Kota Pale