Kaganga.com,Palembang - Penyakit Infeksi Human Immunodeficiency (HIV) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih dalam kategori rendah. Bahkan menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel sepanjang tahun 2021 ada 208 kasus pengidap HIV.
Hal ini juga disampaikan Yayasan Sriwijaya Plus sebagai yayasan yang memberikan pendampingan kepada Pengidap Penyakit Infeksi HIV. Rachmat Saleh Ketua Yayasan Sriwi Plus Sumsel melalui Febi Wulandari selaku Koordinator Pendukung Sebaya Yayasan Sriwijaya Plus mengatakan jika kasus terbesar di Indonesia ada di daerah Jawa, Yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Untuk Sumsel Sendiri masih tergolong rendah karena pertahunya hanya ada ratusan Pengidap baru. Berbanding jauh dengan Daerah Besar di Pulau Jawa yang bisa ribuan kasus," jelas Febi saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
Namun Febi menjelaskan, rendahnya angka pengidap baru HIV karena kurangnya kesadaran masyarakat atau pengidap penyakit Infeksi ini untuk melaporkan kondisi mereka.
"Jadi bukan berarti di Sumsel, masih kurangnya kesadaran dari Pengidap untuk melaporkan kondisinya. Padahal semua orang bisa terkena HIV," jelasnya.
Lanjut dia, sebaran HIV sendiri menurut data dari Kementerian Kesehatan terbanyak melalui Heteroseksual dan Homoseksual. Namun penularan juga terjadi dari orang tua kepada anaknya seperti Ibu Hamil.
Yayasan Sriwijaya Plus sendiri menurut Febi, telah memberikan pendampingan kepada beberapa pengidap seperti Ibu Rumah tangga, Ibu Hamil, Pekerja Seks, dan bahkan hingga ke Anak - Anak.
"Jadi pentingnya pengidap ini melaporkan kondisinya agar segera dibantu dan diberikan Edukasi agar tidak menularkan penyakit infeksi ini kepada orang terdekatnya," terang Febi.
Apalagi saat ini dikatakanya, pemerintah telah mengeluarkan program PPIA. Dimana program mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Jadi setiap ibu Hamil saat ini akan diberikan pemeriksaan HIV untuk mencegah jika terkena Infeksi ini tidak menular kepada anak yang di kandung.
"Jadi Sriwijaya Plus disini memberikan pendampingan kepada Pengidap seperti Support Psikologi Sosial, dan juga memberikan informasi kepada mereka seperti rumah sakit yang melayani pengobatan HIV, serta informasi adanya program PPIA itu untuk mencegah penularan kepada anak anak. Jadi disarankan setiap ibu Hamil memeriksakan kehamilannya di Puskesmas atau Rumah Sakit agar bisa melakukan cek HIV," terangnya.
Tujuan Sriwijaya Plus sendiri mendampingi pengidap HIV untuk mengurangi adanya penularan lebih banyak agar mengurangi angka kesakitan dan kematian.
Sriwijaya Plus sendiri sejak tahun w
2016 telah fokus mendampingi Pengidap HIV dengan memberikan pendampingan. Sejauh itu telah lebih dari 2000 pengidap yang didampingi. Sriwijaya Plus sendiri bekerja sama dengan layanan kesehatan. Jadi jika ada Pengidap yang butuh pendampingan Sriwijaya Plus bisa langsung mendampingi. Atau pengidap juga bisa langsung menghubungi media Sosial Sriwijaya Plus dengan nama Akun Yayasan Sriwijaya Plus.
"Kita punya semboyan Satu Nyawa itu Penting," tutup Febi.
Penulis : Ines Alkourni
Tag : Pemerintah Provinsi