Kaganga.com Palembang – Wabah penyakit Ngorok atau Septicemia Epizootica (SE) kembali menyerang hewan ternak di Sumatra Selatan. Kali ini, belasan ekor kerbau di Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, dilaporkan mati mendadak akibat terinfeksi bakteri penyebab penyakit tersebut.
Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan peternak setempat karena sebelumnya sempat beredar kabar bahwa puluhan kerbau mati secara tiba-tiba. Masyarakat khawatir penyakit menular ini bisa menyebar lebih luas jika tidak segera ditangani.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Sumatra Selatan, Ruzuan Effendy, memberikan klarifikasi bahwa jumlah kematian kerbau tidak sebanyak yang diberitakan. Menurutnya, hingga saat ini hanya tercatat 18 ekor yang mati akibat penyakit ngorok.
"Memang ada kematian kerbau, tapi yang disebutkan jumlah puluhan itu adalah akumulasi dari bulan Maret. Jadi tidak sekaligus. Sampai sekarang, laporan resmi yang masuk ke dinas jumlahnya 18 ekor," kata Ruzuan saat dikonfirmasi pada Selasa (29/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa penyakit ngorok disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang berkembang biak dengan cepat dalam kondisi cuaca lembap. Bakteri ini lebih aktif ketika curah hujan tinggi dan kelembaban meningkat, seperti yang terjadi saat pancaroba.
“Kalau cuaca panas, bakteri ini bisa mati. Tapi bibit penyakitnya tetap ada dan bisa aktif lagi jika kondisi mendukung. Karena itu, vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang sangat penting,” jelasnya.
DKPP Sumsel sudah mulai menyalurkan vaksin SE ke daerah-daerah yang rawan. Di Kabupaten Lahat, 500 dosis vaksin telah diberikan kepada peternak. Sementara di OKI, yang memiliki populasi ternak lebih tinggi, disalurkan sebanyak 2.000 dosis.
Wilayah lain yang juga rentan terhadap penyakit ini antara lain Kabupaten Empat Lawang, Musi Rawas Utara (Muratara), dan Ogan Komering Ilir (OKI). DKPP mengimbau peternak rutin memvaksin ternak mereka setiap enam bulan hingga satu tahun untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Penulis : Reza Mardiansyah
Editor : Elly
Tag : Pemprov Sumsel DKPP Sumsel