Kaganga.com, Palembang - Kabut Asap pekat yang kian menebal beberapa hari ini di kota Palembang mengharuskan Dinas Pendidikaan Pemuda dan olaharaga (Disdikpora) Palembang meliburkan kegiatan belajar di LembagaPpendidikan Negeri dan Swasta (10/09/2015).
Ahmad Zulinto Kepala Disdikpora kota Palembang mengirimkan pesan singkat yang isinya meliburkan siswa kepada jajaranya untuk kemudian disebarluaskan kepada seluruh awak media rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB terkait kabut asap yang membahayakan kesehatan. Seluruh siswa TK, SD, SMP, SMA, SMK Negeri/Swasta diliburkan mulai Kamis 10 September 2015 sampai dengan hari sabtu 12 september 2015.
“Sehubungan dengan kabut asap dikota Palembang sudah membahayakan kesehatan , maka di instruksikan kepada seluruh TK,SD,SMP,SMA, SMK Negeri / Swasta mulai besok, kamis 10 september sampai 12 september 2015 sekolah diliburkan, apabila sampai minggu masih membahayakan, libur dapat diperpanjang” ujar Disdikpora Palembang, Ahmad Zulinto melalui pesan singkat.
Keputusan ini dibuat disdikpora berdasarkan pertimbangan kekhawatiran kabut asap pekat yang membahayakan khususnya siswa Palembang.
Diungkapkan oleh Asri Ainur siswa kelas XI Ips MAN 2 Palembang sekolah hari kamis s 10 september sampai 12 september 2015 sekolah di liburkan oleh kepala sekolah karena kabut asap di Palembang.
“sekolah kita diliburkan oleh Kepsek karena kabut asap yang pekat di palembang, belum bisa juga dipastikan sampai kapan” Ungkapnya kepada kaganga.com kamis (10/09/2015)
Senada yang dikatakan Diah Maharani Siswa SMP Muhamadyah 4 Palembang juga mendapat pengumuman Kepsek sekolah diliburkan sampai kabut asap hilang.
“Kita tadi sekolah terus dkiasih pengumuman untuk libur dari Kepsek jadi kita pulang senin baru masuk kembali kalau kabut asap sudah menipis” jelasnya.
Para siswa berharap pemerintah dan jajaranya mampu mengatasi kabut asap agar semua bisa beraktivitas seperti biasa dengan cara memadamkan api pada lahan yang terbakar dan membuat hujan buatan dengan menabur garam.
“Kita pengenya pemerintah bisa mengatasi ini karena kabut asap sangat mengganggu pernapasan, kalau lahan yang terbakar padamkan dengan segala yang ada kalau bisa juga dengan membuat hujan buatan” harapnya. (Syaikodir)
Penulis : LPM II
Editor : Riki Okta Putra