Kaganga.com, Palembang - Penerimaan dana desa pada tahun 2016 akan meningkat sesuai dengan program Kementerian Dalam Negeri yakni satu desa Rp 1 Milyar. Jika sebelumnya, pada tahun pertama, 2015, rata-rata desa menerima dana Rp 300 juta maka di tahun 2016 ini setiap desa rata-rata akan menerima Rp 800 juta. Hal ini diungkapkan Asisten IV Bidang Administrasi dan Umum Setda Sumsel, Joko Imam Santoso, saat diwawancarai wartawan Selasa (15/12/2015).

“Untuk tahun depan, dana desa yang diterima provinsi Sumatera Selatan, per desa rata-rata menerima Rp 800 juta," jelasnya.

Menurut Joko, angka ini memang lebih tinggi dari rataan 2015 yang hanya menerima Rp 300 jutaan/desa. "Tiap tahun akan terus meningkat sesuai dari program Kemendagri," katanya. 

Diharapkan, dengan naiknya dana desa ini akan menjadi pendorong pembangunan ekonomi daerah ditopang dari sektor unggulannya.

“Kita mempunyai banyak sektor unggulan, kelapa sawit, karet, dan semuanya ada di desa, dan pengelolanya, petani yang merupakan warga di desa tersebut,” terang Ia.

Ia menambahkan, pemanfaatannya nanti tentu saja dengan memaksimalkan serapan dana desa dengan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan proyek infrastruktur lainnya. Harapannya, pembangunan tersebut akan membantu arus lalu lintas barang komoditas dari petani ke pasarnya secara langsung.

Penggunaan dana desa tersebut, sambung Joko, utamanya untuk pembangunan infrastruktur, apalagi Sumsel sangat banyak memiliki komoditas yang harus diangkut. “Kalau jalan, jembatannya bagus, maka dengan mudah para petani mengangkut hasil kebunnya ke pembeli. Ini sangat membantu perekonomian,” katanya lagi.

Dalam membangun infrastruktuir jalan dan jembatan, diharapkan akan menggunakan sumber daya alam, seperti kayu, batu dari sekitar lokasi pembangunan serta juga memberdayakan sumber daya manusia lokal. Para pekerja lokal wajib dilibatkan dalam proses pembangunan desa melalui dana desa tersebut.