Kaganga.com, Palembang - Sedikitnya ada delapan pasien yang sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Palembang (RSUMP) karena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal 2016 ini. Demikian dikatakan Kepala Bidang Humas RSUMP, Kholil Aziz.

Kholil mengatakan, ada delapan pasien belum lama ini berstatus pengidap DBD dan sempat dirawat. Namun semua warga asal Suberang Ulu itu sudah kembali kerumah masing-masing melakukan rawat jalan.

"Ada delapan pasien dengan status tersangka DBD, karena sudah sempat diinapkan selama dua hari. Semuanya kita pulangkan dan melakukan rawat jalan," kata Kholil, (15/1/2016).

Kholil memaparkan, pihaknya langsung melakukan antisipasi ada menyebarnya jetik-jetik nyamuk di lingkungan rumah sakit. Lantaran, di dalam lingkungan RSUMP memiliki kolam yang cukup luas sangat nyaman bagi nyamuk aedes aegypti bersarang.

"Kami juga melakukan antisipasi di rumah sakit dengan rutin melakukan fogging.
Penyemprotan fogging dilakukan pada subuh sebelum pagi hari," jelasnya.

Dilanjutkannya, program pemerintah terkait waspada DBD juga telah didapatkan pihak rumah sakit. Itu menjadi pegangan rumah sakit terus melakukan program sosialisasi bahaya DBD kepada masyarakat. Kita juga mendapatkan selebaran dari pemerintah agar melakukan sosialisasi bahaya DBD kepada masyarakat dan juga para pasien disini,ujarnya.

Kemudian setiap pasien dan keluarga menginap di rumah sakit rutin di kumpulkan pihaknya untuk melakukan promosi kesehatan rumah sakit (PKRS). Hal itu dikarenakan bahaya DBD sangat jelas mengancam kesehatan masyarakat tidak dan para pasien khususnya.

"Kita kumpulkan di dalam mushola untuk lakukan PKRS, karena memang kami juga harus mewaspadai DBD didalam lingkungan sendiri," pungkasnya.

Sementara, di rumah sakit umum daerah (RSUD) Palembang Bari sendiri tidak ada pasien yang dirawat atau menjalankan rawat jalan karena menginap DBD. Riska Staf Humas RSUD Palembang Bari mengatakan, belum ada pasien menderita DBD.

"Kami belum menerima pasien DBD, saya juga tadi cek dengan dokter tidak ada. Baik pasien dewasa maupun anak-anak," katanya.