30 Sep 2015 18:00

Bawa Zam-Zam, Denda 10 Ribu Real

Bawa Zam-Zam, Denda 10 Ribu Real

 

Kaganga.com, Palembang - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumsel, Hambali mewanti-wanti kepada seluruh jemaah haji Sumsel untuk tidak "menyelundupkan" zam-zam saat kembali ke tanah air.

Hambali memastikan, jika ditemukan ada jemaah yang berupaya memasukkan zam-zam dalam kemasan apa pun ke dalam tas barang bawaannya akan terkena denda sebesar 10 ribu real. Zamzam yang terdapat dalam tas jamaah dipastikan terdeteksi pada mesin pemindai (x-ray) saat pemeriksaan barang bawaan jamaah haji di Madinatul Hujjaj Jeddah, Arab Saudi.

"Ini sangat kita tekankan kepada mereka. Keputusan ini sesuai aturan General Authority of Civil Aviation (Gaca) Arab Saudi, mulai tahun ini zam-zam tidak diperkenankan lagi dibawa ke dalam pesawat. Tas barang bawaan jamaah haji, baik yang masuk ke dalam bagasi ataupun dibawa ke atas kabin, harus bebas dari zam-zam," kata Hambali usai rapat pemantapan penerimaan/kepulangan jemaah haji Debarkasi Palembang, di Kantor Kemenag Sumsel, Rabu (30/09/2015).

Meski demikian, diakui Hambali, jemaah haji tidak perlu khawatir, mengingat pihaknya saat ini telah mempersiapkan air yang sarat akan perjuangan Siti Hajar yang berupaya mencari air untuk Ismail saat berada di Mekah tersebut.

"Kita siapkan saat jemaah tiba di Asrama Haji Palembang. Masing-masing jemaah akan mendapat 5 liter air yang bisa dibawa pulang," imbuh Hambali.

Saat disinggung mengenai indikasi tertangkap tangannya jemaah yang kedapatan membawa zam-zam, Hambali optimistis jika seluruh jemaah Sumsel telah paham dan mengerti. "Mereka (jemaah) sudah kita berikan pengertian secara persuasif mengenai hal (larangan) ini," katanya.

Dalam rapat tersebut dibahas pula mengenai kesiapan panitia masing-masing bagian untuk menyambut kepulangan jemaah haji yang dimulai 5 - 18 Oktober mendatang. "Semua kelompok terbang (kloter) akan tiba di Palembang sore hari, sekitar 16.30 WIB. Kita memang kebagian sore semua," tegas Ketua PPIH Debarkasi Palembang ini.

Sementara, Petugas Operator X-Ray Garuda Indonesia Primastyo Suhadi Wibowo kepada Media Center Haji di Jeddah, Selasa (29/9), menyebut jika mesin pemindai x-ray tidak bisa dikelabui. Setiap cairan yang terdapat dalam tas bawaan jamaah haji akan terlihat kendati jamaah melapisi atau mengemas cairan tersebut dengan beragam cara. Petugas pun tidak akan mengambil risiko meloloskan air zamzam yang dibawa jamaah lantaran ada sanksi yang mengancam maskapai. “Kalau sudah terdeteksi di layar monitor, pasti kita bongkar tasnya dan kita keluarkan,” pungkasnya.

Penulis : Roy JM
Editor : Riki Okta Putra

Tag : zam zam Haji

Komentar