Kaganga.com, Palembang - Musim kemarau panjang yang terjadi di wilayah Sumatera khususnya Sumatera Selatan (Sumsel) membuat debit air sungai turun. Hal ini berefek lanjutan menyebabkan pasokan listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) induk menjadi berkurang.
Pasokan listrik yang tidak seperti biasanya ini mengharuskan pihak PLN melakukan pemadaman bergilir kepada seluruh pelanggan sampai dengan kondisi debit air sungai kembali seperti semula.
Hal ini ditegaskan oleh Kabid Hukum dan Humas PT PLN WS2JB Lilik Hendro Purnomo, Selasa (29/9/2015).
Ia mengatakan, dengan terjadinya kemarau yang berkepanjangan otomatis membuat debit air di tiap pembangkit besar turun. "Ini membuat pasokan listrik yang dihasilkan dari turbin juga terbatas. Khususnya untuk di tiga pembangkit besar yang ada di wilayah Sumatera," ungkapnya.
Dijelaskannya, debit air yang sedikit mempengaruhi sistem dari pembangkit ini. "Turbinnya otomatis tidak bisa bergerak karena air yang sedikit," jelas Lilik.
Oleh karena itu sambung Lilik, pihaknya masih akan tetap melakukan pemadaman bergilir pada seluruh pelanggan PLN di Sumsel sampai musim kemarau berakhir.
"Kalau sebelumnya kita memang surplus, tapi akibat kemarau panjang ini pasokan listrik kita jadi defisit," terangnya.
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan rencana untuk tahun depan agar kejadian defisit listrik pada saat musim kemarau tidak terulang lagi.
"Mulai tahun depan akan kita tambah pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga gas. Sehingga ketika debit air turun dan PLTA tidak bisa digunakan, masih bisa menggunakan pembangkit alternatif itu," tegasnya.
Sedangkan untuk pemeliharaan pembangkit listrik, ujar Lilik, pihaknya selalu melakukan pemeliharaan berkala terhadap pembangkit yang ada.
"Pemeliharaan yang kami lakukan ada yang 3 bulan sekali, 6 bulan sekali dan ada juga yang pemeliharaan overall. Yang pasti semua dilakukan sesuai prosedur, karena jika tidak akibatnya bisa fatal," tandasnya.
Penulis : Achmad Fadhil
Editor : Riki Okta Putra