Kaganga.com, PALEMBANG - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang masih menemui sejumlah kendala dalam penyaluran air bersih selama 24 jam. Salah satunya, di karenakan masih terjadinya pemadaman listrik ataupun tegangan listrik yang tidak stabil. Akibatnya distribusi air bersih menjadi tersendat.
Direktur Operasional PDAM Tirta Musi Palembang, Andi Wijaya mengatakan, beberapa wilayah sudah cukup banyak dialiri air bersih hingga 24 jam seperti, di wilayah Instalasi Pengolahan Air (IPA) Rambutan yang meliputi Demang Lebar Daun, Kalidoni dan lainnya. Tapi, akibat tegangan listrik tidak stabil maupun terjadi pemadaman, mengakibatkan penyaluran air bersih tidak bisa berjalan lancar.
"Kecepatan distribusi IPA kita sudah sangat memadai, misalnya IPA Ogan kecepatannya mencapai 200 liter per detik, karang anyar 300 liter," katanya, belum lama ini.
Saat disinggung mengenai adanya oknum yang masih mencuri aliran air ? Andi menjawab, pihaknya terus menekannya. Tapi sebenarnya bukan di curi melainkan gangguan fisik, sepetri pipa bocor dan lainnya.
"Angkanya terus ditekan, mudah-mudahan terus berkurang," katanya tanpa menyebutkan angka pasti pencurian air bersih di Palembang.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirta Musi Palembang, Cik Mit mengatakan, pelayanan kepada pelanggan terus ditingkatkan. Terutama, agar air bersih bisa mengaliri rumah warga sampai 24 jam di seluruh Palembang.
"Namun masih ada pembenahan-pembenahan termasuk meningkatkan kapasitas IPA yang ada," katanya.
Sambung Cik Mit, hingga akhir 2015, penambahan jumlah pelanggan PDAM lebih kurang 16 ribu pelanggan.
"Nah, dengan adanya penambahan itu, kami juga akan berusaha mengimbangi pelayanan yang baik. Termasuk distribusi air bersih selama 24 jam," terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Karyajaya Kertapati Palembang mengeluhkan pasokan air bersih di kawasan tersebut. Pasalnya, sudah beberapa pekan terakhir sumur-sumur warga mengalami kekeringan dan menyebabkan warga kesusahan untuk beraktivitas sehari-hari.
"Kami kesusahan buat masak dan mencuci. Terkadang harus beli air di tukang keliling. Kalau begitu terus akan menyusahkan kami. Kami berharap pihak yang bersangkutan segera menyalurkan air bersih di kawasan kami ini," ujar Nurjanah.
Penulis : Abdullah Chonte
Editor : Riki Okta Putra
Tag : PDAM