Kaganga.com, Palembang - Belasan kru Skadon Udara 4 Malang, melakukan program modifikasi cuaca di pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Lapangan Udara kota Palembang menggunakan pesawat Casa 212, Kamis (8/10/2015).
Meski mendapat kesulitan mencari titik Awan untuk menaburkan Garam di ketinggian 1500 di atas permukaan laut akibat kabut pekat menyelimuti beberapa kawasan wilayah Sumsel, namun rencana membuat hujan buatan dengan menggunakan pesawat Cassa TNI AU 212, sudah dijalankan.
"Kita lakukan penyemaian untuk modifikasi cuaca, karena dikawasan Sumsel sudah hampir banyak potensi pembentukan awan cumulonimbus," kata Kapten Pilot Casa 212 TNI AU, Muhammad Arif.
Arif Menjelaskan, penyemaian garam halus itu dibawa pesawat Cassa 212 milik militer yang langsung take off dari Bandara Sulthan Mahmud Badaruddin II Palembang. Untuk hari ini penyemaian akan dilakukan dua kali, biasanya pada pukul jam 13.00 wib hingga 15,00 wib, dan jam 15.00 wib hingga 17.00 wib. Dalam sekali terbang, pesawat akan membawa 800-900 ton garam.
"Pesawatnya standby di Palembang, dan begitu jarak pandang naik di atas 1.000 meter, pesawat langsung bergerak melakukan penyemaian garam di beberapa wilayah Sumsel dan Jambi," ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk mengetahui potensi awan, pihaknya berkordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi. Dari radar milik BMKG tersebut menunjukkan potensi pembentukan awan dimana wilayah yang bagus untuk penaburan garam hujan buatan.
Danlanud Palembang Letkol PNB, Muhammad Reza Yudha Fahlefie menerangkan, untuk mengetahui potensi awan, pihaknya memakai radar BMKG dan dari radar itu menunjukkan merah semua.
"Artinya menunjukan potensi awan sangat ideal untuk disemai garam," ungkapnya.
Untuk saat ini wilayah Sumatera Selatan dan Jambi, sambung Fahlefie, sudah bisa dilakukan penyemaian garam karena awan sudah mulai banyak pembentukan, hingga bisa berpotensi hujan buatan dikawasa area tersebut.
Ia menceritakan, setelah dilakukan penyemaian garam tersebut biasanya akan bereaksi setelah tiga jam kemudian dan itu tergantung dari kondisi kelembaban atmosfer.
"Informasinya di wilayah Muarojambi, Desa Gambut Jaya serta beberapa wilayah lainnya sudah turun hujan," terangnya.
Penulis : Fadhila Rahma
Editor : Riki Okta Putra
Tag : Skuadron Modifikasi