Kaganga.com, Palembang - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan melakukan evaluasi penggunaan Terminal Karya Jaya yang kurang termanfaatkan secara optimal oleh pengguna jasa transportasi masyarakat.
Walikota Palembang, Harnojoyo mengatakan, dirinya akan memanggil instansi terkait untuk mengatasi persoalan tersebut. Apalagi persoalan infrastruktur yang dibangun dengan dana cukup besar itu kini menjadi terbengkalai karena jarang dimanfaatkan bus kota dan bus antar kota.
"Kita akan evaluasi ulang terminal ini mengapa bisa sepi seperti ini," kata Harno belum lama ini.
Ia menyatakan, persoalan tersebut sudah lama mengemuka namun Pemkot Palembang belum mengambil tindakan mengingat berkaitan dengan kondisi perekonomian.
Beberapa bus antar kota diketahui menutup rute melewati Kota Palembang karena munculnya jalur udara Palembang-Bengkulu, dan Palembang-Lampung.
"Dampak ini bukan hanya terjadi di Palembang, tapi beberapa kota lain seiring dengan semakin tingginya minat masyarakat menggunakan pesawat ketika berpergian. Apalagi harganya cukup bersaing," terangnya.
Namun, ia melanjutkan, yang menjadi pertanyaan yakni mengapa bus dalam kota enggan memanfaatkan terminal ini.
"Mereka lebih suka memutar saja dan menurunkan penumpang di jalan, tanpa memasuki area terminal. Harus dicari tahu mengapa, apakah karena petugasnya tidak ada," ujar dia.
Sementara, terkait persoalan ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang Masripin Toyib mengatakan, Pemkot Kota Palembang mendukung rencana Kementerian Perhubungan yang ingin mengambilalih pengelolaan terminal di setiap Kabupaten/Kota pada 2017.
"Selama ini harus disadari bahwa penggunaan terminal itu ala kadarnya, tidak bisa bagus seperti halnya bandara karena keterbatasan dana dari pemerintah kabupaten/kota. Dengan diambilalih maka terminal akan difungsikan sebaik-baiknya," ujarnya.
Masripin melanjutkan, terminal akan diubah citranya dari sekadar rute akhir untuk menurunkan penumpang bus menjadi kawasan bisnis.
Pemerintah berencana membangun berbagai fasilitas tambahan di terminal, seperti layaknya bandara sehingga akan memunculkan suatu area ekonomi baru.
Adanya area ekonomi ini diharapkan memacu daerah sekitar terminal sehingga fungsi pemberhentian bus ini semakin maksimal.
"Bisa jadi terminal akan disulap seperti halnya bandara, jadi kawasan yang bersih, modern, dan nyaman. Tidak seperti saat ini yang belum termanfaatkan sesuai fungsinya, rawan kriminal, dan tidak tertata rapi. Ini tidak terjadi di Palembang saja tapi hampir di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Penulis : Abdullah Chonte
Editor : Riki Okta Putra