Kaganga.com, Palembang - Meskipun sedang musim kemarau, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Selatan tetap optimis produksi padi di Sumsel akan meningkat dari target tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel, Erwin Noor Wibowo mengatakan, target produksi padi pada tahun ini sebesar 4,6 juta ton. "Meskipun beberapa daerah di Sumsel sedang mengalami kekeringan di lahan persawahannya, tetapi kami tetap optimis akan mencapai target," tegas Erwin saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (2/10) siang.
Dijelaskannya, dinas pertanian sudah menyiapkan pola tanam saat musim kemarau tiba. Dengan bantuan pompa air yang sudah dimodifikasi terlebih dulu, bisa membantu mengalirkan air di sawah pasang surut. "Sawah pasang surut ini kan tergantung musim. Apalagi ketika musim kemarau kondisinya akan sangat kering. Ini yang kadang menyebabkan petani tidak bisa menanam padi," terangnya.
Menurutnya, ketika semua daerah yang mempunyai ladang persawahan pasang surut sudah memiliki pompa ini maka target untuk melakukan percepatan tanam bisa terealisasi. "Yang masih satu kali tanam bisa jadi dua kali tanam dalam setahun. Lalu, untuk yang sudah dua kali tanam bisa ditingkatkan jadi tiga kali tanam dalam setahun," tuturnya.
Pompa air modifikasi ini, sambung Erwin, terdiri dari beberapa ukuran pipa. Ada yang berukuran 3 inci, 6 inci dan 8 inci. Untuk pompa ukuran 3 inci sifatnya mobile atau bisa dipindahkan kemana saja karena tidak terlalu besar.
"Semakin luas sawah biasanya menggunakan pompa yang besar ukurannya agar irigasi yang dilakukan lebih optimal," katanya.
Erwin menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel untuk menggunakan pompa air ini dalam membantu pemadaman kebakaran lahan yang saat ini sedang terjadi di beberapa wilayah di Sumsel.
"Kami akan coba berkoordinasi dulu. Untuk daerah yang rawan terjadi kebakaran maka akan disiapkan pompa air ini sehingga dapat juga membantu pemadaman. Sementara menunggu waterbombing, kami juga bisa mengaliri lahan yang terbakar dengan air," ungkapnya.
Ia mengharapkan, saat terjadi kebakaran lahan kedepan tidak akan mengganggu para kelompok tani untuk melakukan penanaman. Sehingga produksi padi bisa meningkat. "Ini juga selaras dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk menjadikan Sumsel sebagai Lumbung Padi Nasional," tandasnya.
Penulis : Achmad Fadhil
Editor : Riki Okta Putra