Kaganga.com, Palembang - Kelompok Terbang (Kloter) I Embarkasi Palembang yang memberangkatkan 449 Jemaah Calon Haji (JCH) ke tanah suci, Mekah telah terbang pukul 09.30 WIB, Jumat (28/8/2015). Menggunakan maskapai Saudi Arabian Airlines SVA 4525, JCH yang tergabung dalam kloter 1 ini merupakan JCH yang berasal dari Kabupaten Muba, Prabumulih dan Pagaralam. Dalam daftar manifest, kloter 1 tercatat 445 jamaah ditambah lima petugas.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwilmenag) Sumsel, Hambali mengatakan, dalam kloter 1 ada jemaah haji yang batal berangkat dikarenakan sakit. Pihaknya akan menunggu sampai jemaah haji tersebut sehat kembali. Agar dapat diberangkatkan kembali ke Tanah Suci, melalui kloter selanjutnya. "Tiga orang dari Sekayu, Palembang, Prabumulih. Karena sakit, kami akan adakan pemulihan. Untuk menutup kekosongan kursi, jemaah dari kloter dibawahnya akan dinaikkan," ujarnya disela-sela pelepasan Kloter 1 di Asrama Haji, Palembang.
Untuk keberangkatan jemaah yang sakit akan ditunda pada kloter berikutnya. Sedangkan pada sore hari, untuk kloter II yang berasal dari Pagaralam, Ogan Ilir dan Palembang yng dijadwalkan bertolak besok (hari ini) pukul 08.30 WIB. Untuk kloter II, dari manifest 445 ditambah 5 petugas, ada empat jamaah yang menunda keberangkatannya dan satu jamaah masuk dari kloter lima.
Dua orang yang ditunda berangkat karena terkendala visa yaitu Susmini Izhar (Lubuklinggau) dan Masiyah (Ogan Ilir). Sedangkan dua lain yang menunda adalah Hadiyah Jemain Laiman dan Usman Jemain Laiman. "Hanya ditunda, bukan batal. Kita berangkatkan pada kloter berikutnya," ujar Hambali.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang melepas kloter I, mengimbau jemaah menggunakan kesempatan pergi haji ini dengan sebaik-baiknya. "Ada (jemaah) yang hampir tidak berangkat karena tidak sehat. Untuk itulah jaga kesehatan masing-masing. Kalau sakit, menjalankan ibadahnya pun tidak akan sempurna," katanya.
Ia menilai, jika beribadah haji merupakan kesempatan sekali seumur hidup. Saat ini, bila mendaftar pada 2015, jemaah baru bisa berangkat pada 2032 mendatang. Pemerintah bersama anggota legislatif sedang memikirkan solusi agar waktu tunggu tersebut diperketat lagi.
"Selama 17 tahun antriannya. Salah satu solusi untuk memperketat antara jarak mendaftar dengan keberangkatan dengan cara pergi haji cukup sekali. Yang sudah pernah pergi jangan pergi haji lagi, umroh saja. Juga beri kesempatan yang lain serta prioritaskan yang lebih tua," katanya. Selain itu, tahun depan renovasi Masjidil Haram ditargetkan selesai oleh Pemerintah Arab Saudi. Hal tersebut membuka kemungkinan kuota jemaah asal Indonesia bertambah.
Alex meminta kepada para jemaah untuk mendoakan Sumsel yang sedang berjuang membangun daerah. "Tujuan utama kita ibadah, bukan untuk beli oleh-oleh. Jadi gunakan waktu untuk beribadah ini dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Sementaran ratusan CJH yang ingin melepas kepergian anggota keluar mereka, memadati
Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang. Meski mereka hanya melihat dari pagar besi, tak menyurutkan niatnya. Mereka mengaku telah menunggu sejak pukul 03.00 WIB datang dari daerah-daerah. Keluarga salah satu Jemaah Haji, Mardiah mengatakan, dirinya pasrah dengan Yang Maha Kuasa melepas keberangkatan anggota keluarganya. Adanya larangan anggota keluarga jamaah haji untuk memasuki Asrama Haji, pihaknya juga mendukung penuh, mengingat demi keamanan dan memastikan ketertiban di asrama haji," jelasnya.
Disisi lain, tebalnya kabut asap yang menyelimuti Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang sedikit mengganggu jadwal. Selain itu, juga adanya prosesi saat pelepasan JCH di Asrama Haji. GM Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang, Iskandar M Hamid mengatakan, "Memang proses awal ada pelepasan. Sementara ini sudah membaik,", katanya.
Untuk kloter 1 kemarin, jarak pandang di Bandara SMB II Palembang pada saat ini sudah memungkinkan untuk memberangkatkan para jamaah haji. "Sekarang kembali normal, jarak pandang 1300 meter memungkinkan untuk melakukan Takeoff," pungkasnya. •andhiko tungga alam
Penulis : Roy JM
Editor : Riki Okta Putra
Tag : Haji Kloter 1 Pemprov Sumsel