Kaganga.com,Palembang – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengadakan diskusi publik dan deklarasi Pilkada Damai bertema "Anti Informasi Hoax" di Ngupiday Cafe, Jumat (15/11). Acara ini menjadi tonggak penting dalam menjaga kondusivitas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Selatan (Sumsel) 2024.
Ketua AMSI Sumsel, Ardhy Fitriansyah, yang akrab disapa Anang, menyampaikan bahwa deklarasi ini bertujuan mendorong Pilkada Sumsel yang bebas dari konflik dan hoaks. "Ini langkah awal jurnalis untuk memberikan berita yang valid, tanpa hoaks atau informasi yang tidak benar," ujarnya.
AMSI Sumsel memperkenalkan program "Cek Fakta" yang bertugas memverifikasi keaslian foto, video, dan informasi yang beredar di masyarakat. Langkah ini diharapkan mampu mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat memicu kerusuhan selama Pilkada.
"Jika ada anggota pers yang terbukti menyebarkan hoaks, baik sengaja maupun tidak, kami akan melakukan penelusuran terlebih dahulu di internal organisasi sebelum membawa kasus tersebut ke Dewan Pers untuk pengambilan keputusan," tegas Ardhy.
Pilkada Sumsel 2024 dinilai cukup meriah meskipun sedikit bergejolak. Namun, berkat sinergi antara TNI, Polri, dan berbagai pihak lainnya, situasi tetap terkendali. Ardhy mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dalam menerima dan menyebarkan informasi. "Sebisa mungkin, cek dulu kebenarannya sebelum membagikan informasi," tambahnya.
Pengamat politik Sumsel, Bagindo Togar BB, menilai keberhasilan menciptakan Pilkada damai tidak lepas dari peran aktif media sebagai pilar keempat demokrasi. "Media pers sama pentingnya dengan lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Tanpa media, demokrasi tidak akan berjalan optimal," ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya prinsip independensi, transparansi, dan akuntabilitas bagi media dalam menjalankan perannya.
Meski secara umum Pilkada Sumsel berjalan tenang, Bagindo menilai dinamika Pilkada Kota Palembang kurang menarik. "Tidak adanya pasangan calon pembeda membuat khawatir bahwa lima tahun ke depan tidak akan ada perubahan signifikan di kota ini," katanya.
Bagindo menyarankan agar Palembang belajar dari Kota Lubuklinggau yang memiliki penataan kota yang lebih baik, bebas banjir, dan sistem drainase yang efektif.
"Kita butuh gebrakan agar Kota Palembang dan Sumsel setara dengan provinsi lain di Indonesia," ujarnya. Ia berharap Pilkada kali ini dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa perubahan, tidak hanya untuk Kota Palembang, tetapi juga Sumsel secara keseluruhan.
Diskusi ini ditutup dengan harapan besar dari semua pihak agar Pilkada Sumsel 2024 berjalan lancar, damai, dan membawa perubahan positif bagi daerah.
Penulis : Ines Alkourni
Editor : Inesalk
Tag : AMSI AMSI Sumsel