Kaganga.com Palembang - Sejak keberangkatan perdana jemaah Umrah pada 19 Januari 2022. General Manager Zafa Tour Palembang, Kemas Ronal Rizky mengatakan bahwa calon jemaah yang diprioritaskan pergi adalah jemaah tahun sebelumnya yang tertunda tidak boleh berangkat.
"Kalau jemaah baru mau berangkat, kalau ada slot kosong baru bisa. Jemaah lama juga menambah biaya keberangkatan," katanya ketika dikonfirmasi, Rabu (16/02/2022)
Adapun Peningkatan biaya umrah tahun ini dipengaruhi adanya kebijakan karantina, kewajiban swab test paling tidak dinyatakan negatif setelah dua kali uji klinis dan ada peningkatan pajak dari Pemerintah Arab Saudi hingga 10-15 persen serta penambahan biaya asuransi COVID-19.
"Karantina sekitar 5 hari atau setelah 2 kali swab. Jadi berangkat umrah sekarang bisa 20 harian. Untuk harga sekarang Rp31 juta keberangkatan ditambah karantina Rp5,5 juta," tambahnya
Selain operasional protokol kesehatan (Prokes) yang mewajibkan karantina, biaya naik turut dipengaruhi penambahan harga pesawat. Sebab biasanya rute perjalanan langsung dari Palembang ke Arab Saudi, tetapi sekarang transit dahulu ke Jakarta.
"Ada penambahan biaya pesawat domestik dan satu orang bisa sampai satu juta utk persiapan keberangkatan, belum lagi satu hari sebelum ke arab saudi ada penyewaan bus bisa 700 ribu untuk satu jemaah dan tambahan lain untuk PCR," jelasnya.
Padahal beberapa tahun sebelum 2022, biaya umrah paling tinggi dari Rp24-28 juta. Kenaikan harga ini pun membuat keuntungan bagi travel umrah berkurang, karena biaya operasional yang lumayan tinggi.
"Kami tetap komitmen untuk menerbangkan jemaah," tambahnya.
Sementara terkait teknis keberangkatan, umumnya calon jemaah umrah terfasilitasi dengan pesawat carter gabungan beberapa travel. Keberangkatan carter pesawat bersamaan seluruh jemaah lain dilakukan untuk kemudahan dan proses keberangkatan lebih fleksibel.
"Karena syarat PCR kemudian pendataan vaksin serta ada karantina membuat waktu keberangkatan lebih lama," sambungnya
Menyoal isu vaksinasi calon jemaah umrah yang ada aturan jenis tertentu, tak perlu khawatir. Karena vaksin merk apapun boleh beramgkat asal vaksinasi sudah terdaftar di WHO.
"Dan Saudi sudah punya record. Paling penting itu travel menjaga biar calon jemah tidak positif. Tapi kasus saat ini tidak ada yang positif berangkat, jemaah rata-rata positif setelah pulang dan keberangkatan aman," pungkasnya
Penulis : Ines Alkourni