Kaganga.com,Palembang - Puluhan Masyarakat yang berasal dari Kabupaten Lahat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Merapi Area Bersatu (AMMAB) sambangi kantor Gubernur Sumsel menuntut di batalkanya toleransi jalan angkutan Batu Bara di tempat mereka sejak 2018 lalu. 

Pendemo ini menuntut agar Gubernur Sumsel membatalkan toleransi yang di setujui oleh Kapala Dinas Perhubungan Sumsel kala itu yakni Nelson Firdaus nomor 55.2/4151/5/ tentang memperbolehkan anggkutan baru bara melintas di jalan umum pada malam hari mulai jam 18.00 sampai 05.00 WIB. 

"Pak Gubernur tolong cabut izin pengangkutan batu bara di jalan kami, mereka membuat polusi di lingkungan kami,” kata Kordinator Aksi (Korak) Saryono, Senin (18/4/2022). 

Kata Saryono Akibat dari angkutan batu bara sudah banyak sekali korban nyawa dan rumah penduduk.

Ia juga menyebutkan, dengan seringnya mobil batu bara melintasi jalan di merapi area sangat mengkhawatirkan, sudah di atas 300% di atas baku mutu.

“Bantu kami pak untuk memberantas polusi kami ingin lingkungan kami sehat,”pintanya. 

Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, dirinya akan memerintahkan pihak Dishub terkait masalah ini.

“Akan saya perintahkan pihak terkait untuk tegas menerapkan aturan terhadap perusahaan jangan sampai merugikan rakyat,” Kata Deru.

Deru juga menambahkan, dirinya sudah sejak lama meperintahkan perusahan perusahaan yang terkait untuk membuat jalur khusus mobil batu bara.

“Jalan tersebut sudah di kerjakan tinggal 10 persen lagi jalan tersebut bisa di pakai,”jelas Deru.