Kaganga.com,Palembang – Ibu Kota Nusantara (IKN) dibangun bukan hanya untuk memindahkan ibu kota Indonesia, namun juga disebut sebagai upaya pemerataan ekonomi di Tanah Air. Bahkan hal tersebut ditegaskan Presiden RI Joko Widodo.
Dia menekankan bahwa pembangunan IKN merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan perekonomian di tanah air. Sebab, saat ini perputaran ekonomi Indonesia berpusat di Pulau Jawa dengan produk domestik bruto (PDB) mencapai 58 persen PDB nasional.
“Pulau Jawa menjadi magnet dari seluruh penduduk yang ada di negara kita Indonesia, semuanya, semuanya, utamanya ke Jakarta. Oleh sebab itu, beban yang terlalu berat ini harus dikurangi. Dari yang dulunya kita Jawa-sentris, kita tarik menjadi Indonesia-sentris sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan jumlah penduduk yang kita miliki,” ujar Presiden, belum lama ini.
Presiden mengungkapkan, sejak tahun lalu pemerintah telah memulai pembangunan IKN yang dimulai dari kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) yang terdiri dari Istana Presiden dan Wakil Presiden beserta infrastruktur dasar dan gedung-gedung kementerian.
“Yang paling penting infrastruktur dasar dari yang namanya air, tadi sudah kita tutup pintunya di Bendungan Sepaku, yang itu akan nanti menjadi air bakunya penduduk masyarakat di Nusantara ini,” ujar Presiden.
Infrastruktur dasar lainnya yang tengah dibangun adalah jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan IKN yang ditargetkan selesai pada tahun mendatang. Keberadaan infrastruktur ini akan memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN dari yang sebelumnya 1,5 hingga 2 jam menjadi sekitar 30 menit.
“Telah dimulai pembangunan jalan tol Balikpapan ke Nusantara yang jauh lebih singkat (perjalanannya) nanti kurang lebih 30 sampai 30 menit dari Balikpapan menuju ke Nusantara,” ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah juga akan segera memulai pembangunan bandar udara (bandara) yang dapat diakses dalam waktu sekitar 15 menit dari kawasan IKN. Presiden optimistis penyelesaian pembangunan infrastruktur jalan dan bandara ini nantinya akan semakin menarik minat para investor untuk berinvestasi di kawasan IKN.
“Ini belum selesai saja sudah berbondong-bondong, apalagi dua ini selesai, akan lebih berbondong-bondong lagi investor yang akan menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara. Telah datang dari Korea beberapa bulan yang lalu 30 investor, dari Jepang kurang lebih 40 investor, kemudian dari Singapura 120 investor sudah ke sini. Jauh-jauh mereka ke sini pasti ada kalkulasinya, pasti ada hitung-hitungannya. Kemarin juga baru saja dari Uni Emirat Arab juga datang, setelah datang langsung nemuin saya. Artinya apa? Tertarik,” ujar Presiden.
Tak hanya dari luar negeri, pemerintah juga akan memberikan prioritas terhadap penanam modal yang berasal dari dalam negeri. Presiden mengungkapkan, pembangunan Hotel Nusantara di IKN merupakan salah satu wujud dari investasi dari investor dalam negeri.
“Inilah yang nanti akan membawa lokomotif, pada hari ini akan membawa gerbong di belakangnya akan banyak masuk ke Nusantara. Saya yakin itu,” kata dia.
Disisi lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan harus ada pembeda antara Jalan Tol IKN dengan jalan tol lain yang sudah terbangun, baik dari sisi kualitas maupun lingkungan tol.
“Kualitas Tol di IKN harus jauh lebih baik daripada jalan tol dimanapun, harus menjadi contoh. Lingkungan maupun kualitasnya harus lebih baik, kalau tidak sesuai atau jelek, saya minta langsung bongkar,’ kata dia.
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara Danis H. Sumadilaga mengatakan pembangunan Jalan Tol IKN yang saat ini sudah berjalan terdapat tiga seksi, yakni Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km dengan progres 34,22%, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,3 km dengan proges 42,67%, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km dengan progres 61%.
"Saat ini pelaksanaan konstruksi terus berjalan. Nanti juga akan dilanjutkan dengan paket pekerjaan overpass, beautifikasi, termasuk kelengkapan jalan tol," kata Danis Sumadilaga.
Peningkatan konektivitas menuju IKN juga dilaksanakan Kementerian PUPR dengan melanjutkan kegiatan beautifikasi Jembatan Pulau Balang yang sudah selesai konstruksi pada 2021 lalu. Pekerjaan beautifikasi mulai dikerjakan sejak Septembe 2022 meliputi pembangunan pengaman jembatan berupa armor blok beton, taman lansekap di area gedung Pusat Informasi Jembatan (PIJ), playground, ruko, toilet umum, masjid, pos jaga, floating dock, solar panel, dan amphitheatre.
Konstruksi Jembatan Pulau Balang terdiri dari jembatan utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter Pekerjaan beatifikasi masuk dalam paket Pelindung Tumbukan Kapal (Fender) dan bangunan pelengkap dengan anggaran APBN senilai Rp306 miliar dengan penyedia jasa PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Bangun Cipta Konstruksi (KSO).
Penulis : Ines Alkourni