Kaganga.com,Palembang - Pemerintah Kota Palembang bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) akan memburu distributor besar pemasok mi basah di sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang.

Hal ini ditegaskan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda, saat mengunjungi pasar dadakan di Jalan Ratna, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat Dua, Rabu (6/4/2022).

“Tahun lalu kita sering temukan mi basah mengandung zat berbahaya. Sekarang ada lagi. Perlu ditindak tegas,” ujar Fitrianti.

Temuan mi basah itu setelah BBPOM mengambil 18 sampel makanan di pasar dadakan tersebut. Hasilnya, makanan mi basah mengandung zat berbahaya.

Adapun pedagang yang menjual mi basah, ujar Fitrianti, mengaku hanya mendapat titipan saja dari pemasok.

Ditegaskan Fitrianti, dengan hasil temuan itu, pihaknya akan menelusuri, siapa pemasok mi basah tersebut. Tidak tertutup kemungkinan, jika terbukti, pemasok mi basah mengandung zat berbahaya akan dibawa ke ranah hukum.

“Kita ingin memberikan efek jera,” ujar Fitrianti.

Sementara itu, Kepala BBPOM Palembang, Zulkifli mengatakan, sidak yang dilakukan menyasar dua titik, yaitu pasar beduk Jl. Ratna dan Pasar Beduk Darussalam dekat Kedaung. Hanya ditemukan satu pedagang yang menjual rujak mi megandung formalin, di Pasar Bedug Ratna.

“Untuk Pasar Beduk Darussalam, aman. Tidak ditemukan makanan mengandung zat berbahaya,” ujar Zulkifli.

Ia menambahkan, kendati masih ditemukan makanan berformalin, temuan ini sudah jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Sebelumnya, tak hanya mi basah, tapi juga tahu dan bahan pangan lainnya. Sekarang sudah jauh berkurang. Hanya di mi basah. Itu pun akan kita pastikan di mana produsennya. Apakah di Palembang atau luar,” kata Zulkifli.