Kaganga.com,PALEMBANG – PUSRI IIIB tak hanya sekedar isapan jempol. PT Pupuk Sriwidjaja meyakinkan bahwa pembangunan pabrik ini sudah matang dan siap on schedule. Pabrik itu akan mulai proses persiapan pembangunan pada tahun ini, dan akan dioperasikan ada 2025 mendatang.
Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan revitalisasi tersebut sebagai upaya perusahaan melakukan efisiensi di bidang produksi pupuk. “Arahnya tentu ke efisiensi, terutama konsumsi gas yang menjadi bahan baku utama dalam produksi pupuk,” katanya.
Ia menjelaskan pabrik Pusri IIIB dipastikan akan menerapkan teknologi hemat energi. Pihaknya berupaya untuk menekan konsumsi energi dalam operasional pabrik. “Revitalisasi pabrik Pusri IIIB akan dibangun dengan teknologi low energy dan ramah lingkungan,” katanya.
Diketahui, pabrik Pusri IIIB bakal menggantikan pabrik Pusri III dan Pusri IV yang saat dinilai boros energi. Tri memaparkan produksi pabrik Pusri IIIB dirancang berkapasitas sebanyak 445.500 ton amonia dan 907.500 ton urea per tahun.
Melalui berbagai strategi, termasuk revitalisasi pabrik lama, Tri optimistis perusahaan dapat mencapai target laba bersih senilai Rp1 triliun. Tri menambahkan, selain memproduksi urea, amonia dan produk samping, Pusri juga memiliki produk inovasi Pusri atau NPK customize.
“Kami sudah memproduksi pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk sawit,” katanya.
Bahkan saat ini, dia melanjutkan, perusahaan juga telah mengembangkan pupuk spesial, yakni NPK untuk singkong dan NPK untuk kopi. Ditambahkan Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, menyebutkan pabrik baru tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing, memberikan nilai tambah, hingga dampak positif di bidang ekonomi dan sosial.
Hal tersebut didapatkan melalui peningkatan efisiensi produksi pupuk, efisiensi energi, hingga optimalisasi hasil samping produksi. “Pada tahun 2022 proyek-proyek tersebut akan masuk pada tahap proses tender dan diproyeksikan akan beroperasi secara komersil pada tahun 2025 mendatang,” jelas Jamsaton.
Ia menyebutkan bahwa melalui pabrik Pusri IIIB, perusahaan nantinya dapat meningkatkan efisiensi produksi amoniak dan urea. Karena pabrik Pusri IIIB akan menggantikan pabrik Pusri III & IV yang saat ini sudah berusia tua dan kurang efisien.
Adapun pabrik Pusri IIIB akan dioperasikan oleh PT Pupuk Sriwidjadja Palembang dengan kapasitas produksi amoniak 445 ribu ton per tahun dan pupuk Urea 907 ribu ton per tahun.
“Dengan demikian, pabrik Pusri IIIB akan dapat menjamin ketersediaan pupuk Urea dengan harga yang lebih kompetitif,” jelasnya.
Selain meningkatkan efisiensi produksi dan hilirisasi produk, proyek pengembangan Pupuk Indonesia grup ini lainnya juga turut berkontribusi atas efisiensi energi. Karena pabrik baru tersebut akan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan. Efisiensi energi ini didapatkan melalui optimalisasi konsumsi energi hingga pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Lebih lanjut, Proyek Pusri IIIB juga termasuk dalam rangkaian milestonedekarbonisasi Pupuk Indonesia grup. Dimana perusahaan berkomitmen untuk mendukung target net zero emission pemerintah dengan menetapkan target dekarbonisasi sebesar 5 juta ton CO2 pada tahun 2060.
Penulis : Ines Alkourni