Kaganga.com OKI -- Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) melaksanakan Bimtek penyusunan Kurikulum muatan local sekolah dasar, sesuai Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini dilaksanakan selama sehari, dengan mengundang 54 kepala Sekolah Dasar, bertempat di Aula SMP Negeri 1 Kayuagung, Kamis (17/11).
Kegiatan tersebut dilaksanakan, sebagai apresiasi terhadap mata pelajaran muatan local yang hampir terlupakan setelah pandemi berlangsung.
Dalam sambutannya, H. Tarmudik, Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan OKI mengatakan, bahwa tentang pentingnya kepala sekolah dan guru mempelajari kurikulum merdeka melalui pelatihan mandiri di PMM.
"Saya tekankan kepada semuanya bahwa PMM jangan hanya sekedar login, tetapi mengikuti pelatihan hingga mengunggah aksi nyata. Sehingga progres pemanfaatan PMM di OKI meningkat," ungkapnya.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang pemanfaatan Akun.id dan optimalisasi PMM serta pembentukan komunitas belajar di sekolah.
Adapun materi yang disajikan meliputi paparan praktik, baik integrasi komunitas praktisi dengan digitalisasi sekolah dan supervisi yang di sampaikan oleh Siti Muhajiriyati, S.Pd., M.Pd., Kepala SMP Negeri 2 Mesuji Raya.
Selanjutnya adalah materi tentang mata pelajaran muatan local dalam IKM, yang dipaparkan oleh Puthut Gunawan, M.Pd. Sedangkan untuk materi penutup, adalah tentang modul ajaran kurikulum merdeka, oleh Waris, S.Pd. kedua pemateri ini juga sebagai pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten OKI.
Adapun materi yang dipaparkan oleh Siti Muhajiriyat, adalah prihal praktik baik pembentukan komunitas praktisi di sekolah. Dirinya juga menyampaikan, bahwa butuh komitmen seluruh sekolah dalam mengaktifkan kegiatan komunitas praktisi secara rutin setiap minggu.
"Jadi kegiatan guru, hendaknya sekitar pelaksanaan IKM seperti pembuatan modul ajar, media ajar, pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi, dan sebagainya. Dan, selanjutnya bagi kepala sekolah yang belum login PMM, untuk langsung mengunduh aplikasi tersebut di gawai masing-masing," ajaknya.
Dari hasil refleksi, ternyata beberapa kepala sekolah penggerak sudah menyelesaikan topik serta mendapat sertifikat. Beberapa kepala sekolah sudah menyelesaikan pelatihan tetapi belum mengunggah aksi nyata. Dan 30 persen baru mengunduh PMM di tempat pelatihan. Hal inilah yang menjadi bahan control bagi Dinas Pendidikan untuk memantau perkembangan pemanfaatan PMM di Kabupaten OKI. Diakhir materi, peserta mengisi link umpan balik narasumber yang dikirim oleh Balai Guru penggerak (BGP).
Materi kedua yang di paparkan oleh Puthut Gunawan, M.Pd. menjelaskan tentang mata pelajaran muatan local di kurikulum merdeka sangat interaktif. Dilanjutkan, tanya jawab tentang perumusan kurikulum muatan local sekolah menjadi bahan yang menarik untuk di diskusikan.
"Hal inilah yang menunjukkan antusias para Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten OKI sangat responsive terhadap kebijakan pemerintah tentang kurikulum merdeka. Dan, saya Puthut sebagai nara sumber, menjadi semakin bersemangat dalam memotivasi dan membuka wawasan para peserta dalam merancang kurikulum muatan local yang akan dilaksanakan tahun pelajaran 2023/2024," ujarnya.
Selanjutnya pada sesi materi terakhir, Waris menekankan pada struktur modul ajar dan esensi pembuatan modul ajar bagi pembelajaran. Dirinya juga menyampaikan, bahwa pembuatan modul dalah tugas utama guru dalam merencanakan proses pembelajaran.
“Kegiatan ditutup dengan bahagia, semoga Kepala Sekolah yang diundang dapat menindak lanjuti dengan ikhlas dan sungguh-sungguh. Kita tunggu dokumentasi hasil pengimbasan ke guru di sekolah ya,” pesan para narasumber diakhir acara.
Penulis : Wahid Aryanto
Editor : Elly
Tag : OKI dinas pendidikan OKI